Image Alt

Blog

Menanam Pohon, Menumbuhkan Kepedulian

Wednesday, 29 October 2008

“Ini pohon Abel ya Pa, pohon Papa mana?” kata Anabel (4) sambil menekan-nekan tanah di sekitar pohon yang baru ia tanam.

Anabel, putri pasangan Benyamin dan Asih, pendengar Green Radio, waga Kelapa Gading, menjadi peserta paling muda dalam acara adopsi pohon yang difasilitasi Green Radio, di Hutan Sahabat Green, Taman Nasional Gunung Gede Pangarango.

Siang itu, di lereng Gunung Gede Pangarango, matahari tidak mampu menembus daun-daun pohon walapun tidak rindang lagi, tapi minimal masih memberi kesejukan bagi peserta adopsi pohon yang umumnya dari Kota Jakarta yang panas. Satu persatu bibit pohon Suren, Rasamala, Puspa dan Saninten, yang disediakan petani, ditanam ke lubang-lubang yang tersedia. Tak kurang dari 30 orang peserta bergabung dalam penanaman bibit pohon asli Gunung Gede Pangarango ini.

Di antara orang-orang dewasa itu Anabel, dengan baju pinknya, turut ambil peran. Dengan bantuan ayahnya ia membawa bibit pohon dan mencari lubang untuk menanam pohon tersebut.

Anabel kecil, tentu tidak pernah berpikir bahwa hutan di Taman Nasional Gunung Pangarango telah mengalami kerusakan. Anabel juga tidak pernah berpikir penanaman pohon ini berfungsi untuk mencegahan erosi tanah, pencegah banjir dan meningkatkan kualitas air. Sama sekali Anabel belum mengerti setiap pohon memproduksi O2 yang mencukupi keperluan 2 orang untuk bernapas setiap tahunnya. Anabel juga belum mengerti sebuah pohon menyerap dan menyaring karbon dioksida (CO2 ), yang merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim, dan dengan menanam pohon akan meningkatkan kualitas udara.

Anabel masih terlalu kecil untuk mengerti berbagai manfaat dari penanaman pohon. Yang pasti dia merasa senang melakukan aktivitas baru ini. Rasanya kok terlalu dini untuk menjelaskan kepada Anabel tentang konservasi keanekaragaman hayati, keindahan alam, keberlanjutan pendapatan masyarakat untuk memperoleh mata pencaharian yang layak. Anabel tentu belum berpikir pohon yang ditanam oleh tangannya sendiri 10 tahun mendatang akan mengambil peran untuk mencegah terjadinya banjir.

Lalu apa manfaat kegiatan adopsi pohon ini buat Anabel yang hanya meniru dan mengikuti arahan ayahnya. Dalam kegiatan menanam pohon seperti ini secara tidak langsung ada nilai hidup yang ditanamkan dalam diri Anabel, yaitu bersahabat dengan alam. Dan nilai itulah yang lebih penting buat anak-anak seumur Anabel.

Seperti pengakuan Benyamin, ayah Anabel, dengan kegiatan seperti ini anak kecil diajari sejak awal tentang lingkungan. “Saya ingin anak saya mengerti tentang lingkungan hidup, mengerti tentang alam, mengerti tentang hutan, mengerti tentang pohon. Hal seperti ini akan jarang dia dapat karena dia terbiasa bermain di mall”

Sabtu, 25/10 hari ke-2 puncak acara Bulan Adopsi Pohon bersama relawan, masyarakat umum, dan pendengar Green Radio, yang tergabung dalam Sahabat Green. Pada hari sebelumnya (Jumat, 24/10) serangkaian acara bersama masyarakat sekitar dan relawan sudah diselengggarakan, seperti sarasehan, penanaman pohon, pentas seni.

Anabel adalah salah satu generasi muda diantara ribuan bahkan jutaan generasi muda lainnya di bumi nusantara ini yang perlu dibangun kesadaran dan kecintaan kepada lingkungan hidup, termasuk dengan adopsi pohon. Dengan terlibat langsung dalam acara penanaman pohon anak mendapatkan langsung pendidikan nilai tentang kearifan alam semesta. Mari ajak generasi muda kita menanam pohon untuk bumi yang lebih hijau.

[Source: www.greenradio.fm | teks & gambar © greenradio.fm | Donal]

Post a Comment

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on