Image Alt

Blog

Dari Osaka ke Nagrak, Daikin Membawa Pohon

Kamis, 06 November 2008

Perusahaan AC ini menghutankan kembali 200 hektar areal TN Gunung Gede Pangrango. Menteri Kehutanan menyeru supaya lebih banyak lagi pengusaha terlibat dalam gerakan menanam pohon. Medco sediakan 1 juta bibit tanaman per tahun.

Nagrak adalah satu kecamatan di Sukabumi. Letaknya agak di perbukitan, menempel di kaki Gunung Gede Pangrango. Pagi itu, Rabu, 5 November, bertepatan dengan hari puspa dan cinta satwa, Nagrak ramai oleh tetamu. Sebuah panggung ditata rapi di atas bukit. Diantara pohon damar yang mulai jarang daunnya. Gamelan degung mengiringi para tamu datang, bukan hanya dari Sukabumi, Jakarta, tetapi juga dari Jepang.

”Terimakasih sudah mengundang saya ke tempat yang indah ini,” kata Satoru Fujimoto, General Manager Daikin Industries Ltd. Ia baru tiba semalam, khusus untuk acara penanaman pohon ini. Dan, akan segera kembali ke Jepang di hari yang sama. Daikin bekerjasama dengan Conservation International (CI), akan menghutankan kembali 200 hektar areal bekas Perhutani yang sekarang masuk menjadi area TN Gunung Gede Pangrango. Hari ini adalah penanda dimulainya program Daikin di Sukabumi. Mereka akan menanam rasamala, manglid, suren, dan berbagai pohon endemik Gunung Gede Pangrango.

Daikin merupakan produsen alat pendingin udara (AC) terbesar kedua di dunia. Perusahaan berbasis di Osaka, Jepang ini, termasuk perusahaan yang sadar bahaya rusaknya lingkungan. ”Tidak ada perusahaan bisa hidup terus, kalau lingkungannya rusak,” kata Fujimoto. Itu sebabnya, Daikin berusaha mengurangi dampak kerusakan dari kegiatan ekonominya. Sejak 2001, Daikin mengurangi 70% emisi dari produk produknya.

Walaupun belum mempunyai pabrik di Indonesia, Daikin telah memasarkan produknya di sini. Bahkan Indonesia dengan penduduk lebih dari 240 juta jiwa, tergolong pasar yang besar. Itu sebabnya, Daikin juga merencanakan untuk membuka pabrik di Indonesia, selain yang sudah ada di Malaysia dan Vietnam. ” Paling lambat tiga tahun lagi, kami akan buka pabrik,” kata Fujimoto kepada Green Radio.

Menteri Kehutanan MS Kaban, dalam pidatonya menyatakan para pengusaha perlu terlibat lebih banyak dalam gerakan menanam pohon. Ia menyambut baik inisiatif Daikin, dan berharap mereka menularkan kepada yang lain. ”Katakan pada pengusaha lain, supaya ikut menanam pohon di Indonesia,” kata Kaban. Ia juga mengajak masyarakat sekitar untuk turut merawat pohon pohon yang ditanam di Nagrak itu. Dalam areal 200 hektar, setidaknya akan ditanam 80.000 pohon hutan. Sementara masyarakat masih dapat memanfaatkan lahan di sela sela tegakan untuk pertanian.

Kaban mengakui upaya penanaman pohon tak bisa hanya digantungkan pada pemerintah.

Post a Comment

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on