Socials

Image Alt

Juli 2009

Pohon pohon yang ditanam tahun lalu mulai tumbuh. Suren mencatat rekor setinggi 2 meter. Kegiatan ekonomi alternatif dilakukan lewat pemeliharaan lebah, dan ternak domba. Tak lama lagi ada radio komunitas di Sarongge. Hutan Sahabat Green memang belum tampak seperti hutan. Tegakkan pohon ada di sana-sini. Tetapi umumnya lahan masih terbuka, hanya tertutup sayur-mayur yang ditanam petani anggota Gapoktan (Gabungan Petani Hutan). Di sinilah, pendengar Green Radio - individu atau perusahaan - berniat menghutankan kembali bekas areal Perhutani. Areal yang sekarang masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) selalu berupaya aktif melakukan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam mendukung konservasi keanekaragaman hayati. Salah satu upaya tersebut dibuktikan dengan kontribusi langsung sebagai partisipan dalam Field Course Primate Conservation Biology yang diadakan oleh Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)-IPB bekerjasama dengan Washington National Primate Research Center USA. Terkait keberadaan salah satu jenis primata, Owa Jawa (Hylobates moloch) di TNGGP maka field course tersebut diperlukan sebagai pelatihan untuk lebih memperdalam pengetahuan mengenai primate secara keseluruhan.

Siaran Pers Nomor : S.382/PIK-1/2009

Pada tanggal 21 Juli 2009 pukul 12.07 GMT (19.07 WIB), New 7 Wonders Foundation mengumumkan Taman Nasional (TN) Komodo terpilih sebagai salah satu dari 28 finalis yang berhak untuk melanjutkan ke tahap final (tahap III). Dengan terpilihnya sebagai finalis, artinya TN Komodo berhasil menyisihkan kurang lebih 440 nominasi dari 220 negara lainnya.

Kenapa SMS Cinta, ... yaa karena saya yakin beliau mengirimkan SMS ini dengan kecintaan dan dukungan pada upaya kita para pemulung KPC ini. Terlebih beliau bertugas di daerah yang menjadi wilayah hulu dari Mbah Tjiliwoeng. Tak hanya SMS lho. Beliau bahkan ikutan mulung selama lebih kurang 2 jam di Cilebut Bumi Pertiwi bersama 2 orang putra-putrinya. Saya secara pribadi turut bangga dengan dukungan penuh dari seorang Kepala Taman Nasional ini. Beliau tak hanya memberi dukungan dalam bentuk "kata-kata", namun juga dalam bentuk aksi nyata.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP ) mempunyai arti penting dalam sejarah konservasi dan penelitian botani Indonesia. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan pertama yang ditetapkan sebagai kawasan taman nasional di Indonesia berdasarkan Pengumuman Menteri Pertanian pada tanggal 6 Maret 1980 yang kemudian ditetapkan dengan SK Menteri Pertanian No. 736/Mentan/X/1982 meliputi kawasan seluas 15.196 ha. Sebelumnya kawasan ini terdiri dari kawasan Cagar Alam Cimungkat (56 ha), Cagar Alam Cibodas (1.040 ha). Kawasan Hutan Gede Pangrango (14.000 ha) dan Taman Wisata Situ Gunung (100 ha). Kawasan TNGGP merupakan perwakilan hutan hujan tropis dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 s/d 3.019 m dpl.

Untuk langkah antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cibodas terhitung mulai tanggal 1 hingga 31 Agustus 2009 ditutup untuk aktivitas pendakian. Sedangkan untuk rekreasi di kawasan air terjun Cibeureum masih dibuka untuk umum. Kepala Balai Besar TNGGP, Ir. Sumarto, MM. mengatakan, selain langkah antisipasi terjadinya bahaya kebakaran, penutupan kawasan TNGGP untuk pendakian umum tersebut juga untuk mempertahankan dan memulihkan kelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistem kawasan hutan.

Petugas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango beserta Volunteer Panthera menemukan 6 orang pelajar dari kota Sukabumi yang masing-masing bernama Teja Taufik (17), Dicky R. (17), Eko Saefulloh (17), M. Iqbal (17), Indra Purnama (17), dan Olih Solihin (26) yang  tersesat di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Dari hasil kronologis kejadian, keenam pelajar tersebut dinyatakan tersesat, karena berdasarkan laporan dari salah satu orang tua korban kepada petugas resort selabintana pada hari kamis tanggal 2 Juli 2009, yang melaporkan bahwa menurut pesan singkat yang diterimanya, anak mereka tersesat di dalam hutan.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on