Image Alt

Blog

“Echi-Septa” di Habituasi

Echi dan Septa, sepasang Owa Jawa (Hylobates moloch) yang kemarin menjadi pusat perhatian, mungkin saat ini sedang berusaha menyesuaikan diri dengan areal habituasi barunya di Blok Hutan Patiwel, Resort Bodogol, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Bogor, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Selasa, 18 Agustus 2009 Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) bersama Conservation International Indonesia (CII) dan Yayasan Owa Jawa yang bergabung dalam kemitraan Javan Gibbon Center (JGC) menginisiasi kegiatan pre-relase sepasang owa jawa dengan menghantarkan keduanya menuju areal habituasi. Kedua owa jawa ini hampir memenuhi standar kriiteria pelepasliaran menurut IUCN, penempatan owa di areal habituasi dimaksudkan agar keduanya dapat beradaptasi dengan calon habitat barunya. Kegiatan ini merupakan tahap akhir sebelum pelepasliaran sesungguhnya, yang akan dilaksanakan pada Bulan Oktober 2009.

Kegitan Pre-release Owa Jawa di Lido resort Hotel dihadiri oleh sejumlah undangan terbatas diantaranya Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (Dirjen PHKA) Ir. Darori, MM, Direktur KKH Dr. Ir. Harry Santoso, Direktur Penyidikan dan Perlindungan Hutan, Ir. Awriya Ibrahim, Msc, Kasubdit Konservasi Jenis dan Genetik Ir. Siti Chadijah Kaniawati, MWC, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Ir. Sumarto, MM, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc, Direktur Eksekutif  Yayasan Owa Jawa Dr Noviar Andayani, dan Koordinator CII Anton Ario.

Pada kegiatan ini ditandatangani Berita Acara Serah Terima Owa Jawa yang merupakan kesepakatan antara Yayasan Owa Jawa yang diwakili oleh Dr. Noviar Andayani selaku Direktur Eksekutif Yayasan Owa Jawa dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang diwakili Ir. Sumarto, MM selaku Kepala Balai Besar TNGGP serta diketahui oleh Dirjen PHKA Ir. Darori, MM. Kesepakatan tersebut berisi telah diserahkannya sepasang owa jawa hasil rehabilitasi di Javan Gibbon Center untuk habituasi sebelum dilepasliarkan di dalam kawasan hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan perlindungan dan pelestarian serta melakukan monitoring selama habituasi sebelum dilepasliarkan.

Menghantar owa jawa dalam kandang menuju areal habituasi pun dilaksanakan pada sore hari pukul 15.00 WIB, Dirjen PHKA beserta segenap undangan tidak melewatkan kesempatan ini. Perjalanan menuju areal habituasi owa jawa memakan waktu 30 menit dari JGC. Sebelum memasuki areal habituasi terdapat pos sederhana sebagai tempat tim monitoring melakukan pengawasan secara periodik terhadap kedua owa jawa selama habituasi berlangsung.

Keberadaan owa jawa di kandang habituasi Blok Hutan Patiwel Resort Bodogol Tapos, semakin mengukuhkan ”brand image” TNGGP sebagai lokasi pendidikan konservasi dengan melibatkan kemitraan yang dimiliki. Suatu tempat pembelajaran, pengetahuan, penelitian bahkan promosi dan kampanye nilai-nilai konservasi akan selalu kami tekankan terutama konservasi satwa endemik dengan satus terancam punah maupun langka.

Perjuangan konservasi owa jawa, tentunya tidak berhenti disini perlu dilakukan proses monitoring terhadap perkembangan perilaku,habitat dan populasi satwa selama habituasi sebelum pelepasliaran ke alam. Semoga nantinya kita dapat terus mendengarkan alarm call tidak hanya dari sepasang owa jawa, tapi juga ratusan owa jawa yang suaranya akan membahana dalam kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

[ teks & gambar © TNGGP | 082009 | IS & red ]

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on