Image Alt

Blog

Pelatihan SAR di Jalur Pendakian Selabintana – Gunung Putri

Tiba di Selabintana

Pada tanggal 20 Februari 2010 Team Search And Rescue (SAR) Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) berkumpul di kantor Resort Selabintana, pada hari tersebut Team SAR BBTNGGP mengadakan simulasi SAR dengan operasi pencarian korban hilang di jalur pendakian jalur selabintana menuju Alun-Alun Suryakancana. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk melatih kemampuan dan keterampilan Team SAR BBTNGGP.

Kegiatan diawali dengan breafing untuk mengetahui lebih jauh simulasi yang akan dilakukan termasuk didalamnya melakukan cek peralatan dan logistik. Pada kegiatan breafing ini dijelaskan kronologis kejadian dan identifikasi kejadian. Setelah semua Team SAR di breafing dan diberikan pengarahan, selanjutnya Team SAR melakukan persiapan untuk melakukan pencarian. Pada kegiatan ini, Team SAR dibagi 3 (tiga) kelompok, team satu atau SRU 1 adalah team yang akan mengendalikan operasi sar ini, team ini bertugas sebagai pembuka jalur, memberikan arahan-arahan dilapangan kepada 2 (dua) Team SAR atau SRU lainnya, sekaligus memberikan/ meletakan barang – barang yang diduga milik korban/ survivor di koordinat yang telah ditentukan. Team SRU 2 dan SRU 3 adalah team yang akan melakukan pencarian. Pada kegiatan pelatihan ini masing – masing Team SAR dilengkapi dengan peralatan navigasi diantaranya  Global Position System (GPS), Peta pencarian dan Pesawat komunikasi. Kegiatan ini dilakukan untuk melatih kemampuan dan keterampilan Team SAR BBTNGGP secara cepat dan tepat dalam menghadapi berbagai kejadian darurat yang terjadi di dalam kawasan TNGGP dan diluar kawasan TNGGP.

Kronologis kejadian dalam pelatihan ini adalah:
Pada tanggal 19 Februari 2010 jam 14:20 telah mendapat informasi tentang kehilangan pendaki dikawasan gunung gede pangrango yang tepatnya dijalur pendakian Selabintana, adapun informasi dari teman survivor, mereka berpisah disekitar Cigeber sampai Alun-Alun Suryakancana.

Keterangan teman korban:
Pada tanggal 17 Februari 2010 jam 10:30 survivor berangkat menuju pondok halimun sukabumi untuk melakukan kegiatan pendakian dengan 3 personil Rudi, Wahyu dan Sandi. Mereka tiba di Sukabumi jam 14:00 dan merekapun langsung menuju Pondok Halimun/ Selabintana. Jam 15:00 mereka tiba di Pondok Halimun dan langsung mendirikan tenda dilokasi Camping Ground.

Tanggal 18 Februari 2010 jam 06:30 mereka berangkat menuju puncak gunung gede, setelah 4 jam perjalanan dari Pondok Halimun mereka beristirahat di daerah Cigeber untuk makan. Jam 11:00 mereka memutuskan untuk meneruskan perjalanan. Wahyu dan Rudi berangkat duluan, karna sandi masih membereskan peralatannya. Setelah 1 jam perjalanan dari Cigeber, Sandi masih terdengar suaranya. Wahyu dan Rudi pun melanjutkan perjalanannya menuju puncak. Jam 14:00 Wahyu dan Rudi tiba di alun-alun Surya Kencana, mereka mendirikan tenda, sambil menunggu sandi datang. Setelah 3 jam mereka menunggu, sandi masih belum juga datang, wahyu penasaran dan memutuskan untuk menyusul Sandi. Setelah 1 jam, Wahyu kembali ketenda karena tidak ketemu dengan Sandi. Wahyu dan Rudi memutuskan untuk menginap di alun-alun barat karena hari semakin sore dan berharap Sandi akan datang.ke esokan harinya tanggal 19 Februari 2010 jam 08:00, Wahyu dan Rudi bergerak ke menuju Cibodas untuk memberikan laporan, bahwa mereka berpisah dengan temannya. Jam 14:00 Wahyu dan Rudi tiba di kantor BBTNGGP Cibodas.

Tanggal 20 Februari 2010, jam 07.00 satu tim dari SAR BBTNGGP berangkat dari Selabintana untuk melakukan penyisiran jalur, dari Pondok Halimun menuju alun-alun Surya kencana, di perjalanan tim menemukan topi di coordinat UTM 71715 – 924605 yang ciri-cirinya sama dengan survivor pakai, setelah di identifikasi tim melanjutkan pencarian survivor, disekitar ketinggian 1200 mdpl dari titik penemuan pertama, tim menemukan ceceran bungkus makanan di koordina UTM 71820 – 924750 yang diduga bekas makanan survivor, tim melanjutkan perjalanan, di koordinat UTM 71841 – 924775 tim menemukan sarung tangan sebelah kiri setelah diidentifikasi ternyata sarung tangannya sesuai dengan data yang diinformasikan Wahyu dan Rudi. Tim bergerak dan memutuskan untuk flay camp di koordinat UTM 71896 – 924829 sambil menunggu tim yang lain datang.

Kegiatan Simulasi SAR BBTNGGP dimulai pada pukul 13.00 wib, team satu diberangkatkan menelusuri jalur pendakian Selabintana menuju Alun-alun surya kencana sesuai dengan rencana. Cuaca yang mendung tidak menghalangi team satu yang berjumlah 6 (enam) orang untuk melakukan perjalanan. Medan slabintana merupakan salah satu jalur pendakian di TNGGP yang paling panjang ±13 Km.  1,5 jam perjalanan sudah, team satu lewati, hujan mulai turun dan kami mulai melengkapi badan dengan jas hujan/ Ponco. Pada koordinat UTM 71715 – 924605 dan koordinat UTM 71820 – 924750 team satu mulai meletakan barang – barang, merupakan barang milik survivor. Jam 16.30 team satu, pada koordinat UTM 71839 – 924771 di sekitar aliran Cileutik memutuskan untuk menghentikan perjalanan,cuaca yang buruk dan kondisi fisik yang mulai melemah tidak memungkinkan untuk melakukan pergerakan. Satu komando yang dilakukan oleh team satu menginformasikan kepada Team dua dan Team tiga untuk menghentikan pergerakan dan untuk segera mendirikan camp atau tenda.

Hari kedua pencarian, team satu mulai membokar tenda dan membenahi peralatan camping. Jam 07:00 team satu mulai melakukan pergerakan. Untuk team dua dan team tiga, akan melakukan pergerakan jam 09:00 dengan pencarian daerah Cileutik atau koordinat UTM 71820 – 924750. Pada koordinat UTM 71841 – 924775 team satu meletakan sarung tangan sebagai pencarian barang survivor terakhir. Jam 11.30 team satu sampai di koordinat UTM 71896 – 924829, tempat dimana semua team akan berkumpul dan menemukan survivor. Tepat pukul 13.00 semua team telah berkumpul di alun – alun Surya Kencana. semua team beristirahat dan menyiapkan makan siang untuk menambah stamina karena akan melanjutkan perjalanan menuju Pos GPO atau Resort Gunung Putri. Jam 14.00 team satu mulai melakukan perjalanan menuju Resort Gunung Putri dan di susul oleh Team dua dan team tiga. Jam 17.30  di Pos GPO  Team melakukan Evaluasi kegiatan dari mulai perjalanan, proses perjalanan dan akhir perjalanan sehingga kelebihan dan kekurangan dalam simulasi sar ini dapat diketahui. Masing – masing team saling mengisis dan melengkapi dalam diskusi ini. Tidak ada muda, tua dalam Team SAR BBTNGGP, semuanya menjadi satu jiwa kebersamaan “Korsa” untuk mewujudkan satu tujuan membangun Team yang bertanggungjawab dan sholid untuk BBTNGGP. Jam 18:30 kegiatan Simulasi SAR BBTNGGP ditutup dengan membaca hamdallah.

[ teks & gambar © TNGGP | 032010 | eryan – red ]

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on