Image Alt

Blog

Visit to Pesantren Sebagai Sebuah Langkah Konservasi

Pendidikan konservasi lingkungan, suatu ilmu hakiki yang mutlak dipelajari oleh setiap umat beragama karena sang pencipta menciptakan kita berdampingan dengan alam. Pendidikan lingkungan telah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Pendidikan lingkungan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan wahyu, sehingga banyak kita jumpai ayat-ayat ilmiah Al-Qur’an dan As Sunnah yang membahas tentang lingkungan. Pesan-pesan Al-Qur’an mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif.

Dalam Islam banyak sekali ayat yang mengajarkan bagaimana kita bersikap pada alam, bagaimana kita harus menghargai alam, bagaimana alam semesta ini menjadi tanggung jawab khalifah di muka bumi, diantaranya :

“  Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi…….. ” (QS. At-Thariq (65) : 12).

” Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakannya pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya. ” (QS. 15 : 19-20)

” Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik. ” (QS. 7 : 56)

Mukjizat alam telah banyak dituangkan dalam Al-quran. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebagai salah satu instansi yang mengemban tanggung jawab penyadartahuan konservasi lingkungan berusaha untuk melakukan upaya untuk kembali merefresh dengan menggabungkan konservasi dan ilmu agama, berusaha menghidupkan nafas islam dalam konservasi. Salah satu upaya yang dilakukan TNGGP adalah dengan mengunjungi Pesantren di sekitar kawasan untuk memberikan pendidikan lingkungan konservasi yang sarat keagaamaan.

Jumat, 16 Juli 2010 – dalam kerangka Visit to Pesantren, TNGGP mengunjungi Pesantren Tanwiriyah untuk memberikan beberapa materi terkait dengan hutan dan manfaatnya. Kegiatan ini dilakukan oleh Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) yang dibantu oleh staf non PEH termasuk juga bagian keuangan Balai Besar TNGGP, hal ini dimaksudkan agar seluruh staf BBTNGGP dapat melaksanakan kegiatan ini kedepannya. Beberapa materi pun dikaitkan dengan keberadaan alam yang dijelaskan dalam ayat-ayat Al-quran. Sebanyak lebih kurang 50 (lima puluh) santri, baik santriwan maupun santriwati tingkat SLTA Pesantren Tanwiriyah diajak untuk berinteraksi langsung melalui diskusi terbuka, games konservasi dan kuis berhadiah. Konsep “Serius tapi Santai” ini memudahkan penyerapan informasi mengenai lingkungan serta merangsang keinginan untuk melestarikan alam.

Penguatan konservasi lingkungan dengan jalur keagaamaan semakin meyakinkan para santriwati dan santriwan untuk mendapatkan informasi mengenai konservasi lingkungan dari 2 (dua) sudut pandang yang berbeda. Perbedaan yang saling mendukung tersebut pada akhirnya memberikan pemahaman yang nyata dan jelas untuk melestarikan alam, khususnya hutan yang ada di sekitar mereka.

Thousand ways to reach Roma, sebuah istilah klasik yang masih terbukti keampuhannya. Seribu cara dapat dilakukan untuk memberikan pendidikan konservasi lingkungan bahkan melalui ayat-ayat suci Al-quran sekalipun. Membuka kembali tabir Tuhan dalam alam dengan memelihara alam semesta di sekitar kita maka kita akan melihat keagungan-Nya. Subhanallah.

[ teks & gambar © TNGGP | 072010 | N10S-red ]

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on