Dua Pendaki Yang Tersesat Di Jalur Selabintana Berhasil Ditemukan Dengan Selamat.
Tim Penyelamat TNGGP berhasil menemukan 2 orang pendaki yang tersesat pada pukul 23.30 WIB, kejadian tersebut bermula adanya laporan dari 2(dua) orang pendaki yang mengaku bernama : Arif Syarifudin dan Halida Fadilla melapor pada 7 November 2012 pukul 16.30 WIB, ke Pos Taman Nasional Gn Gede Pangrango di Selabintana tentang terpisahnya 2 (dua) orang anggotanya yang bernama Dedi Agusto dan Alicia Yulianti disekitar simpang gondrong Cigeber, sekitar Jam 15.00 WIB. Pendaki tersebut sesuai dengan SIMAKSI No. SI.006115/II-BT/4/2012, mereka naik lewat Pintu Masuk Gunung Putri pada tanggal 6 Nopember 2012 berjumlah 4 (empat) orang sekitar Jam 09.00 WIB kemudian sampai di Alun-alun Surya Kencana sekitar Jam 16.00 WIB. Mereka bermalam di Alun-alun Barat dan pada tanggal 7 Nopember 2012 dan sekitar Jam 09.00 WIB turun lewat Jalur Selabintana, Sukabumi.
Dengan sigap Petugas didukung oleh Volunter Panthera pada malam tersebut melakukan pencarian. Tim Pencari dibagi menjadi 2 Tim, Tim 1 : Mulyono (Petugas),Igor dan Firman (Panthera) bergerak ke Blok Baru Benteng untuk melakukan pencarian dikarenakan di Blok tersebut terdapat jalur ilegal pendakian (jalur pendkain lama), yang bisa menembus ke simpang gondrong Cigeber/ menuju Gunung Gede. Sedangkan Tim 2 : Juarsa, Anwar Duriat (Petugas), Sandi (Panthera) melakukan koordinasi kepada Kepala Seksi Wilayah III serta Kanit Polhut terkait dengan laporan kejadian tersesatnya pendaki tersebut.
Setelah lebih kurang 3 jam pencarian survivor, Tim 1 menemukan 2 (dua) orang pendaki dengan kondisi kelelahan di Blok Baru Benteng setelah dilakukan wawancara ternyata pendaki tersebut bernama Dedi Agusto dan Alicia Yulianti, sesuai dengan laporan yang diterima.
Selanjutnya, pada pukul 23.30 WIB, Tim 1 mengevakuasi pendaki tersebut ke Resort Selabintana untuk pemulihan kondisi/stamina dan perawatan. Berdasarkan keterangan Survivor (Dedi Agusto dan Alicia Yulianti) mereka terpisah di simpang gondrong Cigeber dikarenakan tertinggal dari Arif Syarifudin dan Halida Fadilla (Ketua Kelompok) serta belum mengatahui jalur pendakian selabintana.
Pelajaran berharga dari kasus ini adalah bahwa sudah semestinya para pendaki selalu bersama dan tidak boleh meninggalkan rekannya yang lain apalagi dalam kondisi kelelahan dan kurang logistic. Untuk mengurangi resiko tersesat, TNGGP akan terus berusaha untuk mensosialisasikan cara mendaki yang baik dan benar termasuk meningkatkan pelayanan dalam hal evakuasi. Kerjasama yang baik antara Petugas TNGGP dan Volunteer serta komunikasi yang baik dengan para pendaki merupakan kunci sukses dalam mengurangi resiko tersesat dan kecelakaan.