“Selamat Ulang Tahun TNGGP”
TNGGP berulang tahun di musim basah
Pada tanggal 06 Maret 2014 ini Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) berulang tahun yang ke-34. Hari jadi TNGGP ini ditetapkan berdasarkan tanggal diumumkannya kawasan konservasi ini menjadi Taman Nasional yang pertama di Indonesia (bersama empat Taman Nasional lainnya), oleh Menteri Pertanian. Sebelumnya kawasan konservasi di kompleks Gn. Gede Pangrango berstatus sebagai cagar alam tertua di Indonesia, ditetapkan berdasarkan Besluit van den Gouverneur General van Nederlandsch Indie pada tanggal 17 Mei 1889.
Media Refresing dan Promosi Konservasi
Acara peringatan Ultah ini diharapkan menjadi media refresing, untuk menjaga kekompakan dan persatuan diantara sesama pegawai TNGP. Rangkaian kegiatan dalam acara Ultah ini juga diharapkan menjadi media untuk saling bertukar pikiran antar para pihak, menyatukan persepsi dan mensinergiskan langkah agar lingkungan hidup kita bisa benar-benar terjaga dan berfungsi sebagai penyangga kehidupan. Karena pada kenyataannya lingkungan hidup kita saat ini bukan semakin membaik tapi malah berkecenderungan semakin menurun kulaitasnya.
Dalam rangka peningkatan kesegaran (refresing), menjaga kekompakan dan persatuan diantara sesama pegawai TNGP, pada tanggal 12 Maret 2014, dilakukan berbagai perlombaan yang bersifat hiburan, seperti lomba karaoke, mancing, pertandingan bola volley dan tenis meja. Gelar juara I karaoke untuk kelompok perempuan dimenangkan oleh Tati Sumitati dan kelompok pria dimenangkan Dudy Yudistira; Keluar sebagai juara mancing Dudun J Sujana; Sedangkan pertandingan bola volley dimenangkan oleh Bidang PTN Wil. I Cianjur, sementara pingpong dimenangkan oleh kelompok dari Kantor Balai Besar.
Untuk menambah rasa kebersamaan dan untuk menanamkan rasa kesungguhan dalam mengupayakan konservasi sumber daya alam, maka pada tanggal 19 Maret 2014 dilakukan operasi bersih bersama di jalur wisata Cibodas – Air Terjun Cibeureum. Kegiatan ini diikuti oleh karyawan dan karyawati Balai Besar TNGGP, baik dari kantor Balai Besar, bidang wilayah, seksi wilayah dan resort dan volunteer.
Dengan dimotori P’ Agay, pada tanggal 21 Maret 2014, panitia bhakti sosial berkunjung ke panti jompo dan panti asuhan serta sekolah-sekolah sekitar kawasan TNGGP. Sumbangan kepada panti jompo dan panti asuhan berupa sembako, sedangkan sumbangan bagi anak sekolah dalam bentuk buku dan alat tulis.
Acara tukar pikiran dan berbagi pengalaman dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2014, dalam bentuk workshop dengan tema “Pendidikan Konservasi Lingkungan Hidup”. Acara ini dihadiri oleh P’ Nurwanto dari Dit. PJLKKHL ditjen PHKA, para sesepuh TNGGP dan anggota Konsorsium Gede Pahala, diantaranya P’ Wahjudi Wardojo, P’ Syarmidi, P’ Haryanto Putro, dan Mas Anton Ario; Dinas pendidikan kabupaten, Dinas yang mengurusi Kehutanan tingkat kabupaten, BPLHD (masing-masing dari Kabupaten Cianjur, Sukabumi dan Bogor); Dinas Kehutanan Prop Jabar, MAB (Man and Biosphere), guru dan tentunya para pejabat lingkup Balai Besar TNGGP.
Dalam rangka peningkatan apresiasi generasi muda terhadap konservasi sumber daya alam, dilakukan lomba melukis alam dan pengolahan sampah (3 R ) untuk murid-murid tingkat sekolah dasar. Kegiatan ini dilakukan pada hari yang sama dengan acara penutupan rangkaian Ultah, yaitu pada tanggal 25 Maret 2014. Keluar sebagai lomba lukis alam Sdr. Evi Rahmawati dari SD Negeri Giri Mukti Cipanas, dan kreasi pengolahan sampah (3 R) dimenangkan oleh Likor, masih dari SD negeri Giri Mukti Cipanas.
Basah-basahan
Karena hari jadi TNGGP ini jatuh di musim hujan, wajar kalau P’ Nono Suhana (pegawai senior TNGGP), berani main basah-basahan, selama pertandingan bola volley berlangsung seru, diguyur hujan. Meskipun hujan hanya rintik-rintik, sehabis lomba mancing, kolam dikurangi airnya dan pegawai TNGGP ramai-ramai turun berbasah-basahan untuk berburu ikan.
Untung operasi sampah sudah ada pendahulunya, jadi saat opsih (dalam acara Ultah) sampah sudah banyak yang menjauh dari jalur wisata; Kegiatan bisa dipersingkat sehingga P’ Nono Suhana tidak usah basah-basahan dengan air hujan. Mereka yang termasuk para pendahulu adalah para personil Resort Mandalawangi dan Volunteer Montana yang secara rutin tiap minggu melakukan Opsih di jalur Cibodas Cibeureum, dan paling tidak sebulan sekali mereka opsih di jalur pendakian Gn. Gede.
Kegiatan lainnya dilaksanakan dalam ruangan (in door), sehingga air hujan tak mampu menyentuh peserta kegiatan Ultah.