Irfansyah, Muhammad Lubis. 2008. Pemodelan Spasial Habitat Katak Pohon Jawa (Rhacophorus Javanus Boettger 1893) Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Dan Penginderaan Jarak Jauh di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Bogor; Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Fa.Kehutanan. IPB.
Peneliti: Irfansyah, Muhammad Lubis
Topik : Satwa
Tahun : 2008
No. Pustaka:
Abstrak
Katak pohon Jawa (Rhacophorus javanus) termasuk jenis katak yang jarang ditemui karena penyebarannya yang sedikit. Pada tahun 2004 jenis ini masuk daftar IUCN (International Union Conservation Natural) sebagai jenis yang Vulnerable (terancam) karena penyebarannya kurang dari 20.000km2, habitatnya yang terfragmentasi yang penurunan kualitas dan kuantitas hutan di Pulau Jawa. Salah satu lokasi penyebaran yang diketahui saat ini adalah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model sebaran spasial habitat R.javanus di TNGP dengan menggunakan sistem Informasi Geografis (GIS) dan Penginderaan jarak jauh.
Pemodelan spasial habitat Katak Pohon Jawa dilaksanakan di TNGP pada November 2006-April 2007. Pembuatan peta kesesuaian habitat Katak Pohon Jawa dilakukan dengan mengevaluasi beberapa variabel seperti kerapatan tajuk, kelerenagn, ketinggian, jarak dari sungai dan sebaran temperatur. Parameter-parameter ini dianalisis dengan menggunakan SIG dan Citra Satelit sehingga menghasilkan peta tematik untuk setiap variabel. Dari data tersebut kemudian dianalisis dengan PCA (Principal Component of Analysis) sehingga menghasilkan nilai komponen utama yang akan dijadikan bobot pada setiap variabel. Bobot ini lalu dijadikan model spasial habitat yang dianalisis dengan menggunakan beberapa metode, dimulai dari metode scoring, pembobotan dan overlay sehingga menghasilkan peta kesesuaian habitat.
Analisis PCA menghasilkan 2 komponen utama dimana sebanyak 55% dari kelima variabel telah dapat dijelaskan oleh kedua komponen tersebut. Komponen 1 memiliki nilai 1,71 sedangkan komponen 2 sebesar 1,07. Variabel yang termasuk dalam komponen 1 adalah kerapatan tajuk, jarak dari sungai, ketinggian dan sebaran temperatur sedangkan variabel komponen 2 adalah kemiringan lereng. Dengan demikian, model indeks kesesuaian habitat bagi katak Pohon Jawa di TNGP adalah Y = {(1,71xFK¬¬ketinggian ) + (1.07xFKkemiringan lereng) + (1.71xFKkerapatan tajuk) + (1.71xFKjarak dari sungai) + (1.71xFKTemperatur)}. Dari peta model tersebut, nilai piksel terendah adalah 7,90 dan tinggi adalah 26.00 dengan standar deviasi data yang dihasilkan sebesar 2,81 dan rerata (mean) sebesar 17,44. Berdasarkan data tersebut, kesesuaian habitat R.javanus rendah dengan selang 7,9-20,25, sedang dengan selang 20,25-21,65 dan tinggi dengan selang 21,65-26,00. Hasil analisis peta kesesuaian habitat menunjukan kelas kesesuaian tinggi memiliki luas 9%, kesesuaian sedang memiliki luas 4%, sedangkan daerah dengan kesesuaian rendah sebesar 87% dari total luas kawasan. Moel kesesuaian habitat Katak Pohon Jawa ini dapat diterima dengan tingkat validasi mencapai 93,75% untuk kesesuaian habitat tinggi.
Kata kunci : katak pohon jawa, Model habitat, TNGP