Image Alt

Blog

Nuraini, Luthfia Rahman. 2009. Preferensi Pakan katak pohon Jawa (Rhacophorus margaritifier). Bogor. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan, IPB.

Peneliti: Luthfia Rahman Nuraini

Topik : Satwa

Tahun : 2009

No. Pustaka:

Abstrak

Konservasi lahan dan aktivitas manusia dapat menjadi penyebab terjadinya penurunan populasi Rhacophorus margaritifier. Namun belum banyak data mengenai ekologi, populasi dan biologi spesies ini sehingga diperlukan penelitian mengenai pakan merupakan langkah awal dalam rangka konservasi spesies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi pakan, jenis pakan, ketersediaan pakan dan relung R.margaritifier.
Pengambilan data dilakukan di tiga lokasi yaitu Cibeureum, Ciwalen dan Kebun Raya cibodas. Katak yang dikumpulkan sebanyak 73 individu, teridri dari 65 jantan dan 8 betina. Pengambilan data katak dilakukan pada pukul 20.00-23.00 WIB. Data pakan dilakukan dengan menggunakan metode Stomach Flushing. Data ketersediaan pakan dikumpulkan dengan melakukan survei serangga pada plot berukuran 10m x 1m dengan menggunakan perangkap cahaya dan penangkapan langsung dengan tangan.
R.margaritifier memangsa 11 ordo dari 3 kelas hewan dari 2 filum, yaitu Insekta dan Arachnida dari Filum Arthropoda dan Gastropoda anggota Filum Moluska. Frekuensi pakan berdasarkan ordo tertinggi adalah Orthoptera (23,08%). Jantan R.margaritifier memanfaatkan 10 ordo pakan sedangkan betina hanya memanfaatkan 3 ordo pakan. Terdapat korelasi positif antara panjang tubuh katak dengan volume pakan, yang berarti semakin panjang ukuran katak maka volume pakan yang dimanfaatkan akan semakin besar. Volume pakan yang dimanfaatkan betina lebih besar dari pada jantan karena ukuran tubuh betina lebih besar dari pada jantan karena ukuran tubuh betina lebih besar dari pada jantan dan betina membutuhkan energi lebih besar untuk melakukan aktivitas hariannya daripada jantan. Hasil survei serangga memperlihatkan bahwa Orthoptera merupakan ordo serangga yang paling dominan ditemukan di lokasi penelitian. R.margaritifier merupakan satwa oprtunis (? = 0,934). Individu jantan lebih oprtunis daripada betina karena betina lebih selektif dalam menentukan ukuran pakan yang dimanfaatkan. Indeks Levin’s sebesar 0,642 menunjukan bahwa R.margaritifier menempati relung yang luas dan merata. Relung betina lebih sempit dripada jantan karena tingkat selektivitas betina yang lebih tinggi daripada jantan. Tumpang tindih relung jantan dan betina cukup tinggi (0,656), menunjukan bahwa terdapat interaksi yang tinggi antara kedua jenis kelmain. Kurangnya sampel betina yang diperoleh mengakibatkan analisis tidak dapat dilakukan dengan baik,oleh karena itu penelitian lanjutan disarankan untuk mendapatkan data yanglebih lengkap.

Post a Comment

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on