Strategi Pengembangan Ekowisata Flora di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango RPTN Mandalawangi Cibodas.
Peneliti: Sri Suprajanti, Dina
Topik : Ekowisata
Tahun : 2013
No. Pustaka:
Abstrak
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia dengan luas sekitar 22.851 Ha. Secara administrasi  TNGP berada di 3 Kabupaten di Propinsi Jawa Barat, yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi flora yang ada, mengetahui karakteristrik, persepsi, motivasi dan preferensi dari masyarakat sekitar TNGGP, pengelola dan pengunjung TNGGP. Adapun manfaatnya adalah sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun program kegiatan ekowisata khususnya ekowisata flora.
Tahap-tahap penelitian diawali dengan adanya permasalahan dengan rumusan masalah yakni potensi flra yang melimpah di TNGGP tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal khususyna dalam ekowisata. Kemudian belum masyarakat yang terlibat dalam kegiatan wisata di TNGGP. Dari beberapa permasalahan tersebut muncul problem statement bagaimana membangun strategi pengembangan ekowisata flora di TNGGP. Kegiatan penelitian dilakukan selama kurang lebih 45 hari yang berlokasi di Resort Mandalawangi Cibodas. Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini mencakup analisis vegetasi untuk mengetahui keberagaman potensi flora kemudian penyebaran kuesioner untuk mengetahui persepsi dan motivasi masyarakat, pengelola dan pengunjung untuk kemudian dilakukan penilaian terhadap hasil kuesioner tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis SWOT dan uji statistik. Pembagian kuesioner dilakukan menggunakan metode cluster random sampling, responden dibagi dalam tiga kategori, yakni remaja, dewasa awal dan dewasa akhir serta dikategorikan berdasarkan jenis kelamin yakni laki-laki dan perempuan. Dalam penyebaran kuesioner terjadi beberapa hambatan salah satunya adalah pengunjung tidak mau mengisi kuesioner karena tidak mau terganggu aktivitasnya sehingga digunakan metode convenience sampling dimana dipilih pengunjung yang hanya bersedia saja untuk mengisi kuesioner.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil yakni pada jenis tumbuhan bawah didominasi oleh jenis Pakis, Tepus dan Hariang. Jenis tumbuhan semai didominasi oleh tumbuhan Pulus, Huru, Ki jirak leutik. Pada jenis tumbuhan pancang didominasi oleh Nangsi, Panggang dan Walen. Jenis tumbuhan tiang didominasi oleh Manggong, Pasang batu, dan Ki racun. Untuk jenis pohon didominasi oleh Rasamala dan Puspa. Selain itu terdapat beberapa potensi flora di luar plot yang diteliti, antara lain Kembang lipstik, Honjewarak, Kantong semar, edelweiss, beleketebe dan ki jogo.
Berdasarkan kuesioner yang sudah disebarkan kepada pengunjung diperoleh hasil untuk pengetahuan masyarakat dan pengelola terkait dengan flora didapatkan perbedaan yang signifikan. Pengetahuan masyarakat tergolong lebih rendah dari pada pengelola. Untuk kesiapan masyarakat terkait dengan keterlibatan masyarakat terhadap kegiatan ekowisata tergolong cukup siap. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner yang menjawab beberapa indikator kesiapan masyarakat yakni antara 5-7 (agak baik sampai sangat baik). Tetapi ada beberapa yang belum siap terkiat dengan bahasa khususnya bahasa asing. Masyarakat belum begitu menguasai bahasa asing. Masyarakat belum begitu menguasai bahasa asing. Dari hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebagian besar motivasi pengunjung datang ke TNGGP khususnya Resort Mandalawangi adalah untuk melihat air terjun. Tingkat pengetahuan pengunjung terhadap flora dapat dikatakan beragam. Untuk pengunjung remaja dan dewasa awal masih cenderung di bawah pengetahuan pengunjung dewasa akhir. Kemudian persepsi pengunjung terhadap flora juga dapat dikatakan baik. Persepsi pengunjung terhadap keterlibatan masyarakat adalah sangat baik, artinya pengunjung sangat setuju akan terlibatnya masyarakat terhadap kegiatan ekowisata.
Beberapa rumusan strategi dari hasil analisis SWOT didapatkan visi “Terwujudnya Kegiatan Ekowisata Flora Di TNGGP Dengan Tetap Mempertimbangkan Kelestarian Lingkungan Terutama Keberagaman Jenis Flora Yang Ada Serta Meningkatkan Kualitas Hidup Dan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar TNGGP Dan Meningkatkan Kualitas Kepuasan, Pengalaman Dan Pengetahuan Pengunjung” dan lima misi yang pada dasarnya adalah mendongkrak potensi flora yang ada di TNGGP dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Strategi untuk meningkatkan kekuatan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi serta dukungan dari pihak pengelola. Kemudian strategi meminimalisir kelemahan dengan memanfaatkan peluang yakni meningkatkan kapasitas SDM pengelola dan masyarakat sekitar taman nasional agar mampu menjadi tokoh yang berperan aktif dalam memperoleh kepuasan tujuan yang optimal.