Kunjungan Direktur KKH ke Cibodas
INOVASI…
Sepenggal kata diatas beberapa kali disampaikan oleh Ir. Bambang Dahono Adji, MM. Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Ditjen PHKA KemenLHK, pada pembinaan di Cibodas hari ini jumat 13 Pebruari 2015.
Bapak BDA (panggilan akrab direktur KKH.red), menyampaikan pembinaannya dengan penuh keakraban dan memberikan spirit baru bagi Taman Nasional gunung Gede Pangrango (TNGGP). beliau didampingi Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Genetik Dit. KKH Dr. U. Mamat Rahmat, S.Hut. MP. Berkunjung di TNGGP.
“Saya datang ke Cibodas ini ingin bersilaturahmi dengan bapak ibu di cibodas” mengawali kata yang disampaikan direktur KKH. Selain bercerita berbagai pengalamannya sebagai pimpinan di UPT dan menjadi direktur KKBHL, rencana strategis pengelolaan species prioritas terancam punah pun tak luput dari ulasan beliau. Dari 25 species dimaksud 3 species diantaranya terdapat di TNGGP yaitu Macan tutul jawa (Panthera pardus melas), Owa Jawa (Hylobates moloch) dan Elang jawa (Nisaetus bartelsi).
Berbagai trik disampaikan dalam pengelolaan dan peningkatan populasi species tersebut, diantaranya: “perlu adanya Inventory, monitoring dan inovasi yang dibangun di tingkat UPT dengan sumber daya yang ada baik fungsional maupun struktural, Resort Based Management (RBM) di tingkat tapak suatu UPT merupakan kolaborasi antara fungsional tertentu (PEH, POLHUT dan Penyuluh) maupun fungsional umum bersama dengan struktural dalam implementasi strategi tersebut” tegas pak dir. “Tapi tolonglah perhatikan beberapa hak mererka seperti naik pangkat dan kesejahteraan lainnya jika ingin mereka fokus terhadap beban tugas yang ada “ lanjut pak dir.
“Inovasi dimaksud terdiri dari beberapa unsur mulai dari: Inovasi Perencanaan, Inovasi Program, Inovasi action dan Inovasi Evaluasi. Namun demikian tidak ada artinya jika kita tidak kompak, jika kita kompak pasti organisasi kita maju” audience pun mengangukan kepala memahami apa yang disampaikan direktur KKH.
10% peningkatan populasi dimungkinkan dengan strategi pengelolaan di In-situ, Ex-situ dan penangkaran di seluruh wilayah, tidak hanya komunikasi satu arah saja beliaupun memberikan kesempatan untuk bertanya kepada audience.
Dari beberapa pertanyaan diantaranya adalah Koordinatorfungsional PEH menyampaikan apresiasi dan berterima kasih atas pencerahan direktur KKH disela-sela kesibukannya, kemudian disampaikan juga mengenai kekurangan sumber daya dalam pengetahuan mengenai pengelolaan species prioritas terancam punah contoh untuk penentuan kriteria dan metoda monitoring di UPT. Kepala Bidang teknis konservasi dan Kepala seksi PTN wilayah I pun berpartisipasi dalam diskusi tersebut. Salah satu poinnya adalah mengenai pengelolaan Invasive Alien Species di TNGGP yang memerlukan arahan selanjutnya dari dit KKH,
“Kami akan turun ke lapangan (UPT) untuk pembinaan mengenai Pengelolaan species prioritas terancam punah dan untuk IAS tolong laporkan kepada kami progressnya, jika hal itu benar dan untuk kebaikan laksanakan saja..” jawab pak direktur KKH.
Terima kasih bapak BDA kami tunggu silaturahmi bapak berikutnya…
Senyum dan jempol buat bapak.. salam rimbawan..