Image Alt

Blog

Status Gunung Api Gede Masih Normal dan Tidak Meletus

Press release BBTNGGP

Berkenaan dengan beredarnya berita bahwa Gunung Gede mengeluarkan abu vulkanik (http://pojoksatu.id/pojok-news/nusantara/2015/03/09/abu-vulkanik-selimuti-cianjur/) pada hari Senin tanggal 9 Maret 2015 dan “Gunung Gede 4 kali Batuk ” di media harian Radar Cianjur pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015, bersama ini kami menyatakan bahwa berita tersebut TIDAK BENAR. Berdasarkan pemantauan petugas Taman Nasional yang berada di Resort PTN Wilayah Gunung Putri dan Resort PTN Wilayah Cibodas yang berjarak hanya 3 Km dari kawah Gunung Gede, menyatakan bahwa abu dan letusan tidak ada, bahkan pada hari Minggu (8/3) petugas TNGGP dan Volunter yang tengah melakukan pembersihan sampah di Alun-alun Suryakencana  hingga puncak Gunung Gede tidak merasakan gempa, letusan, abu vulkanik maupun adanya peningkatan aktivitas lainnya.

Berdasarkan hasil pengecekan dan klarifikasi dari Budiman, Kepala  Pos Pengamatan Gunungapi  G Gede menyatakan bahwa Gunung Gede berstatus NORMAL, dan pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi yang disebutkan di media dan menyatakan bahwa penduduk yang berada dilokasi tersebut tidak menemukan adanya abu vulkanik. Untuk itu pihaknya, menyatakan apabila menemukan adanya dugaan abu vulkanik, maka perlu dilakukan pengujian dilaboratorium apakah mengandung Silica atau tidak, jadi tidak semua debu asing  berasal aktivitas vulkanik dari Gunung Gede.

Budiman menambahkan bahwa dalam keadaan NORMAL, Gunung Gede setiap bulannya mengalami kurang lebih 50-60 Gempa Vulkanik dan Tektonik, dan gempa tersebut tidak mungkin terasa oleh manusia namun hanya bisa dideteksi oleh seismograf. Untuk bulan Maret 2015, telah terjadi 23 kali gempa tektonik dan 5 kali gempa vulkanik, jadi masih dikatakan DIBAWAH NORMAL. Gempa tektonik merupakan gempa yang disebabkan oleh pergerakan lempengan dan bisa di deteksi oleh beberapa stasiun pengamatan lainnya, dan gempa tektonik ini tidak ada hubungannya dengan aktivitas gunung api dalam hal ini Gunung Gede. Sedangkan Gempa Vulkanik yang terjadi selama ini di Gunung Gede adalah gempa yang terjadi akibat aktvitas gunung api dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun hanya bisa dideteksi oleh alat sismograf. Terkait keadaan atau status gunung, sesuai prosedur dalam Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, pos pengamatan gunungapi Gede selalu memberikan laporan aktivitas gunung Gede kepada Pemerintah Daerah, namun apabila aktivitas meningkat maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selaku induk organisasi Pos Pengamatan Gunungapi Gede yang berkewajiban untuk menetapkan status gunung api dan akan merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah untuk penanggulangan bencananya. Selanjutnya, Pemerintah Daerah menetapkan status keadaan darurat bencana dan tingkat bencananya, oleh karena itu Budiman menyarankan kepada masyarakat Cianjur agar tidak mudah terprovokasi oleh media selama Pemerintah Daerahnya belum menetapkan status keadaan darurat bencana dan tingkat bencananya.

Di Gunung Gede terdapat beberapa kawah aktif yakni Kawah Ratu, Kawah Lanang, Kawah Wadon dan Kawah Baru yang senantiasa mengepulkan asap putih berupa uap air yang mengandung belerang. Tercatat letusan terakhir kali pada tahun 1957 berupa awan erupsi setinggi 3 km diatas awan. Gunung Gede dipantau dengan menggunakan beberapa alat yang terpasang di berbagai tepat disekitar kawah dan daerah lainnya, dan keseluruhan alat tersebut hingga kini berfungsi secara normal.

Untuk itu, pihak kami menghimbau kepada media agar kiranya dapat berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Pusat Vukanologi, Pemeritah Daerah, dan Kepolisian dalam hal pemberitaan status Gunung Gede, mengingat dampak yang ditimbulkan cukup besar bahkan dapat mempengaruhi situasi Nasional seperti penerbangan, wisata, perdagangan hingga pemerintahan mengingat Gunung Gede berdekatan dengan Ibu Kota Negara.

Saat ini, TNGGP tidak menutup aktivitas wisata baik ke air terjun maupun berkemah di Bumi Perkemahan di seluruh wilayah TNGGP baik yang di Cianjur, Bogor maupun Sukabumi. Untuk pendakian masih ditutup hingga 1 April 2015, hal tersebut ditujukan untuk recovery ekosistem dan cuaca extrim berupa angin dan suhu yang dingin bukan karena aktivitas gunung berapi Gede .

Cibodas, 11 Maret 2015

Kepala Balai Besar

(ttd)

Ir.Herry Subagiadi, MSc

[ teks © TNGGP 032015 | Seksi1 – red ]

grafik letusan gunung gede terakhir 1957

grafik jumlah gempa gunung gede sejak tahun 1984

grafik jumlah gempa gunung gede sejak tahun 1984

berita di radar cianjur 10/3/2015

laporan bulan aktivitas gn gede bulan 2/2015

laporan bulan aktivitas gn gede bulan

Post a Comment

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on