Penanganan Sampah Pasca Libur Panjang di Gunung Gede Pangrango, 205 Karung Sampah Berhasil Diturunkan.
Sampah pendakian merupakan permasalahan yang harus ditangani secara kontinyu, dengan jumlah pendaki yang 600 orang/hari dimana waktu pendakian 2 hari maka jumlah pendaki 1200 orang dalam satu waktu di Gunung Gede Pangrango. Hari libur panjang dapat menyebabkan jumlah pendaki yang banyak, bahkan beberapa diantaranya memilih untuk menambah jumlah hari yang tentunya menyalahi di TNGGP kecuali memiliki 2 Simaksi.
Berapa jumlah sampah akibat liburan pada tanggal 3-5 April 2015? Sehingga menimbulkan polemik yang menyatakan sampah di Gunung Gede seperti di Bantar Gebang? Jika pendaki membuang sampah kurang lebih 0.5 kg maka perkiran jumlah sampah berkisar 0.5 x 1800 orang sama dengan 900 kg dalam bentuk plastik, botol, kaleng bahkan peralatan pendakian yang rusak. Selain itu permasalahan sampah ini makin bertambah seiring dengan trend para pendaki yang menuliskan pesan dikertas dan diupload di media sosial, jumlah sampah kertas berisi pesan ini hingga ratusan lembar berserakan disepanjang kawah hingga alun-alun suryakencana.
Apa yang dilakukan TNGGP? Untuk membersihkan sampah TNGGP telah bekerjasama dengan komunitas Trashbag, Apai-GP (Asosiasi Pariwisata Alam Indonesia-Gede Pangrango), Volunteer TNGGP (3 pintu masuk) dan masyarakat lokal serta komunitas peduli lingkungan lainnya. TNGGP beserta mitra telah melakukan opsih pada tanggal 11 April 2015 dengan menurunkan sampah kurang lebih 55 karung dan dalam event pendakian srikandi trashbag community 25 April 2015 berhasil menurunkan sampah sebayak 150 karung.
Berdasarkan pemantauan TNGGP jumlah sampah disepanjang jalur pendakian utamanya di Alun-Alun Suryakencana telah berkurang secara drastis, namun demikian kami terus menghimbau kepada para pendaki untuk membawa kembali sampah-sampahnya, selain itu kami juga akan merazia alat tulis/spidol/cat semprot, meningkatkan kegiatan chek packing, baik ketika naik maupun turun.
“Ingat, tidak ada yang diambil kecuali foto, tidak ada yang dibuang kecuali waktu, tidak ada yang ditinggalkan kecuali jejak”
[teks seksi1 & tim web, foto seksi1©BBTNGGP|05052015]