Image Alt

Blog

Surili (Presbytis comata), Maskot PON XIX Tahun 2016 di Jawa Barat

Maskot PON XIX tahun 2016

Surili PONPekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 sebentar lagi akan segera digelar. PON tahun ini akan digelar di Provinsi Jawa Barat, bulan September mendatang. Seperti PON sebelumnya yang dilaksanakan di Riau, PON memiliki maskot yang mencirikan khas tuan rumah penyelenggara. Maskot PON Riau terinspirasi dari bentuk burung Serindit sebagai simbol fauna khas Riau yang melambangkan semangat, enerjik dan kontinuitas gerakan. Sedangkan maskot PON Jabar berupa Surili yang merupakan primata endemik Pulau Jawa khususnya bagian barat. Sebagai maskot PON, “Surili” didandani dengan memakai “Iket” sebagai ciri masyarakat Jawa Barat yang memiliki karakter nilai luhur ke-Jawa-Baratan, yaitu : “Cageur, Bageur, Bener dan Pinter”, jelas Wagub dalam sambutan Launching 888 Hari Jelang PON XIX 2016, Jum’at (4/4) di Halaman Gedung Sate Bandung (dikutip dalam http://www.pon-peparnas2016jabar.go.id).

Mengenal Sekilas Surili
Surili Jawa atau biasa dikenal dengan hanya menyebutnya Surili. Surili Jawa dalam bahasa Inggris dinamai dengan beberapa nama seperti Javan Surili, Grizzled Leaf Monkey, Java Leaf Monkey, dan Javan Grizzled Langur. Sedangkan nama ilmiahnya adalah Presbytis comata. Surili Jawa terdiri atas dua sub spesies yakni Presbytis comata comata yang hidup di Jawa Barat dan Presbytis comata fredericae yang terdapat di Jawa Tengah.
Umumnya warna tubuh Surili dewasa mulai dari kepala sampai bagian punggung hitam atau coklat dan keabuan. Sedangkan warna rambut jambul dan kepala berwarna hitam. Rambut yang tumbuh dibawah dagu, dada dan perut, bagian dalam lengan dan kaki dan ekor, berwarna putih. Warna kulit muka dan telinga hitam pekat agak kemerahan. Anak yang baru lahir berwarna putih dan memiliki garis hitam mulai dari kepala hingga bagian ekor.

Klasifikasi
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Bangsa : Primata
Famili : Cercopithecidae
Marga : Presbytis
Jenis : Presbytis comata

Surili IyanSurili merupakan binatang diurnal (aktif pada siang hari). Sebagian besar aktifitasnya, termasuk tidur, dilakukan di atas pohon (arboreal). Menempati habitat hutan primer dan sekunder mulai dari hutan pantai, hutan bakau, hutan pegunungan pada ketinggian sekitar 2000 m dpl. Karena populasinya yang semakin menurun, IUCN Redlist memasukkan Surili Jawa dalam status konservasi Endangered (terancam punah) sejak tahun 1988 hingga sekarang. CITES juga memasukkannya dalam daftar Apendiks II. Sedangkan oleh pemerintah Indonesia, Surili Jawa termasuk dalam satwa yang dilindungi sejak 5 April 1979, berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 247/Kpts/ Um/ 1979. Juga dilindungi berdasarkan UU No. 5 tahun 1990 dan SK Menteri Kehutanan 10 Juni 1991, No. 301/Kpts-II/ 1991. Selain itu status dilindunginya primata endemik ini juga tertuang dalam lampiran PP No 7 Tahun 1999.
Di Jawa Barat, habitat Surili ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Hutan Lindung Situ Lembang, dan Cagar Alam Kawah Kamojang. Dengan status Surili yang terancam punah serta agar keseimbangan alam tetap terjaga, sudah sepatutnya kita bisa melestarikan satwa ini yang merupakan kebanggaan kita khususnya Jawa Barat. Semoga dengan dijadikannya Surili sebagai maskot PON XIX 2016 menjadikan masyarakat lebih sadar untuk menjaga dan melindungi satwa dan habitatnya khususnya Surili.

Mau lihat Surili lebih dekat di Alam? Ayo ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Salam Konservasi
Leuweung Hejo, Masyarakat Ngejo.
[Teks: Agung Gunawan, Foto: Iyan Sopian @tnggp|01062016|Agung]
Referensi:
http://www.riaudailyphoto.com
http://www.pon-peparnas2016jabar.go.id
Ario A. 2010. Panduan Lapangan Mengenal Satwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. CI Indonesia.
https://alamendah.org
http://www.iucnredlist.org

Post a Comment

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on