Owa Jawa Eks Rehabilitasi Berhasil Melahirkan di Alam
Sebuah kado istimewa baru saja tiba di bulan pembuka 2017 ini. Untuk pertama kalinya, satu individu bayi owa dari pasangan owa jawa hasil rehabilitasi berhasil lahir di alam. Tepatnya tanggal 14 Januari lalu, pada pukul 08.55 WIB di Gunung Puntang, Hutan Lindung Gunung Malabar, Bandung Jawa Barat. Bayi tersebut adalah anak dari pasangan Mel (induk jantan) dan Pooh (induk betina), pasangan owa Jawa hasil rehabilitasi di Javan Gibbon Center (JGC) Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang dilepasliarkan pada bulan Agustus 2016 lalu. Sebelumnya, Mel dan Pooh telah memiliki keturunan satu individu owa Jawa bernama Asri, berjenis kelamin betina, lahir di JGC dua tahun yang lalu, yang diberi nama langsung oleh Presiden Jokowi, pada saat puncak acara KTT Asia Afrika berlangsung tahun 2015 di Bandung.
Setelah melewati proses rehabilitasi yang panjang di JGC sejak tahun 2008, Mel, Pooh dan Asri akhirnya dilepasliarkan pada 10 Agustus 2016 lalu, yang sebelumnya melalui masa habituasi selama tiga bulan di Gunung Puntang. Pelepasliaran Mel, Pooh dan Asri merupakan kali keempat pelepasliaran owa jawa dilakukan sejak tahun 2013. Dari 4 pasangan (13 individu) owa jawa yang telah dilepasliarkan, kelahiran bayi kedua pasangan Mel dan Pooh inilah yang merupakan proses kelahiran pertama owa jawa paska dilepasliarkan.
Terjadinya kelahiran di alam ini membuktikan bahwa proses rehabilitasi dan reintroduksi owa Jawa akhirnya telah sukses secara sempurna. Terdapat tiga parameter proses rehabilitasi hingga pelepasliaran dikatakan sukses apabila 1) owa jawa dapat mencari dan mengkonsumsi pakan alami, 2) owa jawa tidak terpisah dari pasangannya, dan 3) pasangan owa jawa mampu menghasilkan keturunan. Parameter ketigalah yang menjadi kesulitan tertinggi dalam proses reintroduksi owa jawa, karena dengan adanya kelahiran di alam akan terbentuk populasi yang sehat dalam habitat owa jawa.
Keberhasilan ini tentunya merupakan hasil dari kerjasama para pihak yang secara konsisten berupaya merehabilitasi, melepasliarkan dan memonitor perkembangannya dari waktu ke waktu, baik Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Yayasan Owa Jawa, Perum Perhutani, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, Conservation International Indonesia, Silvery Gibbon Project dan Pertamina Field Subang.
Tahun 2017 pun menjadi tahun yang penuh harapan dan tantangan bagi JGC dalam upaya mempersiapkan owa jawa yang akan dilepasliarkan. Bersamaan dengan kelahiran owa jawa di alam, pada tanggal 14 Januari pula, telah lahir bayi owa jawa di JGC dari pasangan Sasa dan Wili. Adanya peristiwa kelahiran di alam mapun di JGC tersebut memberikan harapan bahwa upaya konservasi yang dilakukan dapat benar-benar memberikan hasil yang diharapkan.