Lokasi Baru Penemuan Rafflesia rochussenii di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Marga rafflesia merupakan salah satu keluarga flora yang menjadi bagian penting dari keanekaragaman hayati Indonesia, dan hampir semuanya menjadi tumbuhan endemik. Kelestarian rafflesia menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya dan kelestarian mahluk hidup lainnya (Susmianto & Widyatmoko, 2015).
Di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) ditemukan satu jenis rafflesia yaitu Rafflesia rochussenii. Disamping rafflesia, ditemukan jenis Rizanthes sp. Menurut Heywood (1978) rhizanthes merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang satu famili dengan rafflesia, namun untuk jenis ini belum dilakukan penelitian yang mendalam, data yang diperoleh sementara bahwa rizanthes ini tumbuh pada inang yang sama dengan Rafflesia rochussenii yaitu pada liana jenis Tetrastigma sp.
Persebaran Rafflesia rochussenii di TNGGP selama ini hanya dijumpai di 2 lokasi yaitu di Resort PTN Cimande dan Resort PTN Tapos. Perjumpaan baru Rafflessia rochussenii didapat saat dilakukan survey Feasibility Study (FS) Skyline Pangrango – Bodogol oleh petugas TNGGP dan tim survey. Saat ditemukan (Bulan Oktober tahun 2016), rafflesia di Resort PTN Bodogol ada beberapa knop yang sudah busuk dan hanya ada satu Rafflesia rochussenii yang mekar.
Vegetasi pada lokasi perjumpaan Rafflesia rochussenii di Resort PTN Bodogol cukup beragam seperti puspa (Schima wallichii), pasang (Lithocarpus sundaicus/ Quercus sundaica), huru (Litsera spp.), rasamala (Altingia excels), kitambaga (Eugenia operculata), manglid (Manglieta glauca), janitri (Elaeocarpus ganitrus), kihujan (Engelhardti spicata), dan jirak (Symplocos javanica) dengan tinggi pohon berkisar antara 20 – 40 m. Kondisi tumbuhan inang juga terlihat masih bagus.
Penemuan lokasi baru di Resort PTN Bodogol semakin melebarkan persebaran Rafflesia rochussenii di TNGGP yang keseluruhannya berada di lereng Gunung Pangrango. Lokasi penemuan baru ini berada di ketinggian 1.350 mdpl yang menjadi lokasi tertinggi perjumpaan selama dilakukannya monitoring Rafflesia rochussenii oleh TNGGP.
Permasalahan yang ada di lokasi baru ini adalah lokasi yang sangat sulit untuk didatangi karena berada sekitar 1 hari perjalanan dari Bodogol dengan medan yang cukup berat, sehingga menyulitkan untuk dilakukan pemantauan/ monitoring yang berkelanjutan.
Permasalahan terhadap terjaganya kelestarian Rafflessia rochussenii adalah populasi R. rochussenii di TNGGP belum secara pasti diketahui. Diduga mengalami penurunan yang diakibatkan oleh pembusukan knop, gangguan manusia, dan gangguan satwa.
Sudah sepatutnya kita semua menjaga kelestarian salah satu keindahan tumbuhan ciptaan Tuhan yang masih ada ini. “Salam Konservasi – Semangat Konservasi”.
Teks dan Dok: Robi Rizki Zatnika, A.Md. – PEH Balai Besar TNGGP