Image Alt

Blog

Persiapan Pendakian

Kegiatan pendakian akan dibuka pada 1 April 2018. Untuk menyambut kegiatan pendakian, Balai Besar TNGGP telah membuat kebijakan baru dalam rangka peningkatan pelayanan. Untuk mensosialisasikan kebijakan tersebut, maka dilakukan pertemuan dengan para pihak, antara lain personil Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, delapan kelompok volunteer BB TNGGP, tim kesehatan, hingga tokoh masyarakat.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan pada hari Selasa (27/3) ini, dibahas persiapan dan kesiapan pendakian, yang diawali dengan arahan dan pembukaan oleh Mimi Murdiah sebagai Kepala Bidang Teknis BBTNGGP, pemaparan kebijakan baru pelayanan pendakian oleh Johanes W. sebagai Kepala Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan, dilanjutkan dengan diskusi, dan penjelasan Herdiansyah dari tim medis tentang SOP pemeriksanaan kesehatan calon pendaki, diakhiri dengan penutupan oleh Kabidtek (mewakili Ka BBTNGGP).
Dalam acara sambutannya Mimi Murdiah, antara lain menyebutkan perlunya sinergitas diantara para pihak dalam pelayanan pendakian. Beliau juga berharap agar semua pihak berusaha mensosialisasikan kebijakan baru Balai Besar TNGGP kepada masyarakat calon pendaki.
Sedanghkan menurut Johanes W., Balai Besar TNGGP merupakan pioneer dalam hal pelayanan pendakian. Perubahan demi perubahan pada persiapan pendakian bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dalam berbagai aspek, tidak hanya dengan memperbaiki pendaftaran. Perbaikan dan penyempurnaan system pelayanan pendakian ini merupakan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya dan masukan-masukan dari para pihak.
Lebih lanjut Johanes mengatakan bahwa pencetakan SIMAKSI serta pelayanan kesehatan akan dilakukan di setiap pintu masuk dan pengambilan SIMAKSI bisa dilakukan pada saat akan mendaki. Setiap calon pendaki akan mendapat pelayanan medis pada saat akan melakukan pendakian guna memastikan kondisi kesehatan terkini dari para calon pendaki
Pada kesempatan yang sama, Herdiansyah mengatakan bahwa pelayanan medis yang akan diberikan kepada pengunjung berupa pemeriksaan kesehatan meliputi, riwayat penyakit calon pendaki, tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan mengukur kemampuan penyerapan dan distribusi oksigen dalam tubuh, serta akan mendapatkan tip pengetahuan praktis keselamatan pertama pada kecelakaan.
Volunteer dari Gunung Putri yang diwakili Mas Said, berbagai kisah, “Pengalaman di lapangan menunjukkan kadang ada calon pendaki dengan keterangan sehat, namun pada saat pendakian mengalami kondisi tubuh yang buruk”. Dengan demikian SOP tentang pemeriksaan kesehatan yang diberlakukan di TNGGP sudah cocok dengan kebutuhan.
Menanggapi pendapat Mas Said, dr. Herdyansyah menegaskan setiap calon pendaki harus dipastikan benar-benar sehat untuk melakukan pendakian. Sedangkan rekam medis, setiap pemeriksaan memiliki batas waktu. Untuk itu memang perlu pemeriksaan di lapangan, sehingga hasilnya merupakan rekaman kondisi kesehatan terkini.
Melalui pertemuan ini pun, sekretariat bersama volunteer BB TNGGP yang diwakili Setjennya Agus Mulyana, mengungkapnkan keinginan untuk mengaktifkan kembali SAR TNGGP. Kemudian bekerjasama dengan tim pelayanan kesehatan di setiap pintu masuk dalam ketersediaan alat medis dan obat-obatan untuk evakuasi.
Dengan adanya penyempurnaan dalam pelayanan pengunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini, mudah-mudahan kenyamanan dan keamanan pengunjung bisa lebih terjamin. Semoga !

Sumber: Latifa Nur Artiningsih

Post a Comment

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on