Penyegaran kembali SMART-RBM

Dalam rangka penguatan kapasitas staf Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP), melalui program kerjasama dengan Conservation International Indonesia (CII) telah melaksanakan pendampingan uji coba implementasi Spatial Monitoring And Reporting Tools (SMART) selama 6 (enam) hari yaitu dari tanggal 11-16 Oktober 2021 dan dilanjutkan kembali pada tanggal 18 Oktober 2021. Kegiatan pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang PTN Wilayah III Bogor, Dadang Suryana, S.Hut,T., M.Sc. dan program manager CII, Dr. Anton Ario, M.Si di kantor Bidang PTN Wilayah III Bogor. Implemetasi SMART ini diikuti oleh pejabat fungsional PEH, POLHUT, TPHL dan PPNPN dari Resort Bodogol, Resort Pasir Hantap, Resort Nagrak dan perwakilan dari Resort Cimande, Resort Tapos dan Resort Cisarua.

Pada hari pertama Senin 11 Oktober 2021 setelah pembukaan kegiatan, para peserta mendapatkan materi tentang gambaran umum SMART dan penggunaannya dalam smart mobile oleh narasumber dari Pokja SMART-RBM, Laurio Leonard. Spatial Monitoring and Reporting Tool (SMART) merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk mengukur, mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi berdasarkan lokasi. Laurio Leonard memaparkan bahwa perkembangan SMART mulai dikembangkan dan diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 2013-2016, kemudian di tahun 2017 re-banding jadi SMART-RBM untuk KSDAE dan di tahun 2018 standarisasi dan kompilasi data lingkup KSDAE. Penggunaan SMART memiliki banyak kelebihan, diantaranya data informasi kawasan dapat terukur/terpetakan dengan baik dalam waktu periode yang lama, akurat dan mudah digunakan. Data model dalam SMART menjadi bagian terpenting artinya sebagai tallysheet di lapangan.


Di hari ke-2 (dua) sampai dengan hari ke-5 (lima) dilakukan praktek lapangan dengan melakukan patroli kawasan pada wilayah Resort PTN Bodogol, Resort Pasir Hantap dan Resort Nagrak didampingi staf CII. Pada pelaksanaan di lapangan,1 (satu) orang bertugas mengambil data melalui aplikasi smart mobile pada handphone, 1 (satu) bertugas menandakan track/way point melalui alat GPS, 1 (satu) orang bertugas mencatat data sebagai back up dan 1 (satu) orang yang bertugas sebagai pengambil gambar/dokumentasi kegiatan. Data hasil patroli kemudian dikumpulkan sebagai bahan untuk pembuatan laporan pada pelaksanaan pelatihan di hari ke-6 (enam).
Sebelumnya di bulan Juli 2020, para pejabat fungsional BBTNGGP sudah melaksanakan pelatihan SMART di kantor Balai Besar TNGGP Cibodas. Diharapkan nantinya dengan adanya pelatihan kali ini dapat merefresh kembali penggunaanya sebagai upaya peningkatan pengelolaan kawasan konservasi menuju SMART-RBM (Resort Base Managaement) sesuai dengan edaran dari Ditjen KSDAE Nomor : SE. 14/KSDAE/KK/KSA.1/II/2018 tentang Implementasi SMART-RBM Dalam Rangka Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi.
Teks : Nidia Opinta (Polhut RPTN Bodogol)
Foto : CII dan RPTN Bodogol