Focuss Group Discussion menambah catatan sejarah Penanganan Penggarapan di Blok Cikereteg
Bogor, 29 Juni 2022, Dalam upaya penanganan penggarapan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), khususnya Blok Cikereteg Resort PTN Tapos. Balai Besar TNGGP (BBTNGGP) telah melaksanakan kegiatan Focuss Group Discussion (FGD) yang bertempat di Aula Desa Bojong Murni Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.

Acara ini dihadiri oleh elemen masyarakat antara lain: Pemerintah Kecamatan Ciawi, Kepolsian sektor Ciawi, Pemerintah Desa Bojong Murni, Fasilitator penenganan penggarapan kawasan konservasi, tokoh masyarakat Desa Bojong Murni dan penggarap Blok Cikereteg yang sudah diwadahi menjadi KTH Cikereteg Maju.

Pada acara pembukaan FGD, Camat Ciawi dalam sambutannya mengajak masyarakat penggarap untuk bersama-sama mengamankan kawasan hutan, juga bersiap-siap untuk menjalankan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang wisata karena kecamatan Ciawi merupakan lintasan tujuan wisata di wilayah Kabupaten Bogor, Camat Ciawi juga mengucapakan terima kasih kepada pihak TNGP yang telah mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dan rencana memberikan alternatif usaha berupa bantuan bibit ternak domba.
Kepala Bidang PTN Wilayah III memberikan paparan terkait Kondisi Permasalahan Penggarapan di Blok Cikereteg” dan dilanjutkan dengan dialog kelompok dengan topik “Pilihan Jalan Keluar” dipandu oleh fasilitator. Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Pada kegiatan FGD, masyarakat penggarap menyatakan bahwa pada dasarnya masyarakat penggarap mengakui bahwa lahan yang digarap merupakan bagian dari Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Hutan Masyarakat penggarap siap mendukung pengembalian kondisi wilayah agar sesuai fungsi Taman Nasional dengan skema pemberdayaan masyarakat;


Sebagai alternatif usaha pengganti penggarapan sawah pada kawasan, BBTNGGP sudah memiliki rencana program peningkatan pendapatan masyarakat dengan nilai ekonomi menjadi lebih baik dari hasil pertanian lahan basah sehingga aktivitas garapan dapat dihentikan melalui program budidaya ternak, budidaya lebah madu, jasa wisata, budidaya canar sedangkan Pemerintah daerah setempat juga dapat mengalokasikan anggaran untuk program pemberdayaan bagi masyarakat penggarap
Rumusan hasil kegiatan FGD Penanganan Penggarapan di kawasan Taman Nasional disepakati dan ditandatangani oleh para pihak yang mewakili yang hadir pada acara tersebut. Semoga kegiatan ini dapat menjadi salah satu upaya mengembalian fungsi Taman Nasional dari kegiatan penggarapan, dengan ingin mewujudkan “leweung hejo masyarakat ngejo”
Teks: Ike Oktaviany, A.Md.
Dok: Tim Publikasi Bidang PTN Wilayah III Bogor – BBTNGGP