Image Alt

Blog

KEMKON KTH Bogor di Evaluasi

Caringin, 17 Mei 2023 Bertempat di Kantor Bidang PTN Wilayah III Caringin diselenggarakan evaluasi tahunan terhadap Kelompok Tani Hutan (KTH) Putra Batong Pangrango dan KTH Ciaul Maju Bersama yang telah jatuh tempo pada tanggal 27 April 2023. Dalam laporannya, perwakilan KTH menyampaikan telah dilaksanakannya kegiatan-kegiatan yang tertuang pada dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun Pertama 2022-2023. Secara umum tidak ada kendala yang berarti dihadapi KTH dalam menunaikan kewajiban program-program selama setahun ini, meskipun demikian perlu adanya perbaikan agar semakin lebih baik.

Untuk diketahui bersama, bahwa Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) saat ini memiliki binaan 15 Kelompok Tani Hutan (KTH) yang tersebar di Bidang PTN Wilayah II Selabintana Sukabumi dan III Caringin Bogor, dimana telah menjalin Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam bentuk kemitraan konservasi (Kemkon) berupa pemberdayaan masyarakat yang salah satunya adalah pemberian akses pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) getah pinus dan damar oleh KTH Putra Batong Pangrango dan KTH Ciaul Maju Bersama.

Lokasi pemanfaatan HHBK KTH Putra Batong Pangrango itu sendiri berada di zona tradisional Blok Citaman Resort PTN Cimande seluas 19,19 hektar sedangkan KTH Ciaul Maju Bersama di Blok Cinakimun Resort PTN Tapos seluas 16,66 hektar.

Sobat Gepang pasti bertanya-tanya ko bisa ya memanfaatkan getah pinus di kawasan konservasi. Tentunya bisa, seluruh aktivitas tersebut dapat dilakukan setelah terjalinnya PKS antara kedua belah pihak yaitu BBTNGGP dan masyarakat sekitar kawasan yang telah tergabung dalam KTH dengan tetap berpedoman dan sesuai kaidah tata niaga HHBK yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:P.78/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Bukan Kayu dari Hutan Negara.

Adanya kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan hal positif meskipun demikian di masa yang akan datang anggota KTH diharapkan bisa beralih mata pencaharian dengan melirik komoditi pariwisata alam dengan memanfaatkan potensi keindahan dan keanekaragaman hayati sebagai modal daya tarik wisata alam di kawasan konservasi. Modal awal telah diraih dengan adanya anggota KTH yang memiliki Perizinan Berusaha Penyediaan Jasa Wisata Alam (PB-PJWA) pada zona pemanfaatan TNGGP.

Teks : Ratih Mayangsari, S.Hut. (Penyuluh Kehutanan)
Foto : Bidang PTN Wilayah III Caringin

Post a Comment

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit sed.

Follow us on