TNGGP Ambil Bagian DIKALA

Bogor, 21 September 2023. Semarak Kehutanan 2023 merupakan kegiatan seni terbesar di Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University yang terdiri dari beberapa rangkaian yaitu Pra Event 1, Pra Event 2, Pra Event 3, Aksi Lingkungan, Perlombaan, Seminar Nasional, dan Malam Puncak. Sub kegiatan pra event 1 dan pra event 2 telah terlaksana, dan Pra Event 3 merupakan sub kegiatan Semarak Kehutanan melalui Diskuis Kelana (DIKALA) yang akan memuat konten talkshow seputar adventure bagi para pendaki. Kegiatan akhir dari adanya pra event 3 kali ini, dengan adanya kegiatan pendakian dan aksi lingkungan.


Pada kesempatan ini, Sapto Aji Prabowo, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) diundang sebagai pemateri pada acara Diskusi Kelana (DIKALA) dalam bentuk talkshaw dengan mengusung tema “Pendakian dan Jejak Lingkungan: Mengukir Kenangan Meninggalkan Keberlanjutan”. Adapun tema materi yang disampaikan Balai Besar TNGGP yaitu “Prinsip Lingkungan Berkelanjutan melalui Kegiatan Pendakian dengan prinsip 3 Pilar yaitu Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan”.
Materi yang disampaikan:
- Pengelolaan Tanaman Nasional Gunung Gede Pangrango.
- Tantangan dan hambatan dalam memanajemen pendakian Gunung Gede Pangrango (SIMAKSI, kerusakan fasilitas, degradasi Kawasan.
- Konsep sustainable resources management di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan dampak pendakian terhadap masyarakat sekitar dalam aspek ekonomi, management sampah gunung, dan upaya konservasi.
DIKALA yang dilaksanakan di Gladiator Taman Inovasi IPB University dibalut sinar lampu remang dan aroma khas tanah dan pohon habis diguyur hujan menjelang magrib menambah syahdunya malam tidak menyurutkan para peserta yang terdiri dari para mahasiswa dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB serta beberapa mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya yang melaksanakan pertukaran pelajar mengikuti talkshaw tersebut ikut bagian dari diskusi dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait pengelolaan sampah dari aktivitas wisata dan pendakian, kebijakan pengelolaan pendakian di dalam dan luar negeri, maupun terkait konservasi dan lingkungan.

Sapto Aji Prabowo menyampaikan pesan pada penutup acara, “Kegiatan pendakian selain memberikan pengalaman yang luar biasa, pendaki harus memberikan nilai tambah karena lokasi pendakian merupakan kawasan konservasi Taman Nasional mempunyai kekayaan luar biasa yang akan diwariskan kepada anak cucu kita kelak, sehingga kita patut bersama-sama untuk menjaganya. Sebagai generasi muda harus dapat memberikan contoh kepada orang lain sebagai “Pendaki Cerdas” yaitu pendaki yang peduli diri, peduli kawan, dan peduli pada lingkungan”.
Pada kesempatan yang sama hadir sebagai pemateri lainnya yaitu Khansa Syahlaa pendaki termuda Indonesia yang sudah menaklukan 76 gunung dunia dalam usianya yang sangat belia 17 tahun. Khansa Syahlaa menyampaikan pengalaman pendakian di pegunungan Indonesia dan luar negeri. Dan memberikan pesan kepada calon pendaki agar tetap menghormati keberadaan alam yang indah anugerah dari Tuhan jangan sampai merusaknya, kita cukup menikmatinya dari anugerah tersebut. Pemateri lainnya yang hadir, Muhammad Justi Makmun Jusrin founder “Hutan.in” juga menyampaikan pengalaman-pengalaman menarik dari lapangan terutama perihal pengelolaan sampah di lokasi pendakian.
Nah jadi ingat ya….Sobat GePang…jadilah “Pendaki Cerdas” pendaki yang peduli diri, peduli kawan, dan peduli pada lingkungan.
Teks: Poppy Oktadiyani, S.Hut., M.Si. (Penyuluh Ahli Madya)
Dok: BBTNGGP