Pelatihan Kompos Takakura di PPKAB, Bodogol 14 Oktober 2012

Sekitar 20 peserta yang terdiri dari siswa-siswi SMU 1 Cigombong, SMA at- Taqwa Cicurug, SMP 2 Benda-Cicurug dan perwakilan ibu PKK kampung Bodogol sangat antusias menerima materi pembuatan kompos takakura dari Kenichi Yoshida (JICA) bekerjasama dengan Pengelola Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB). Hal tersebut terbukti saat teori dan praktek pembuatan kompos pemateri sering mendapat interupsi pertanyaan dari peserta.
Bank Mandiri Selamatkan Hutan Melalui Program Adopsi Pohon di TNGGP.
[caption id="attachment_2711" align="alignleft" width="154" caption=" "][/caption]
Sabtu 26 November 2011, sekitar 40 orang dari Bank Mandiri melakukan penanaman 800 pohon atau sekitar 2 ha di Blok Pasir Ipis, Resort Cimande, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).Penanaman tersebut dilakukan melalui Program Adopsi Pohon yaitu program penanaman pohon dengan pemeliharaan selama 3 tahun termasuk didalamnya terdapat kegiatan pemberdayaan dan bantuan modal usaha terhadap masyarakat sekitar kawasan TNGGP.
“Mengintip” PPKAB Goes to School dan Layar Alam PPKAB
“Kakak, itu gambar apa kok mirip monyet ya?”ujar salah satu siswi Kelas 4 SD Pakauman 02 Desa Wangun Jaya. Siswa tersebut bertanya kepada salah satu tim PPKAB yang sedang menerangkan tentang flora dan fauna yang terdapat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Desa Wangun Jaya, Kecamatan Ciambar merupakan salah satu desa penyangga di TNGGP tepatnya masuk ke dalam kawasan Resort Bodogol, Seksi PTN Wilayah V Bodogol.
Penutupan Kegiatan Pendakian di TNGGP
Berikut Surat Keputusan (SK) Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Tentang Penutupan Kegiatan Pendakian Mulai 1 Januari s.d 31 Maret 2011 Dalam Rangka Pemulihan Ekosistem Hutan Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Leaflet Wisata Alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki leaflet baru mengenai wisata alam. Leaflet wisata alam tersebut berisikan tentang informasi wisata alam yang berada pada tiap wilayah pengelolaan yang meliputi wilayah Cianjur, Sukabumi dan Bogor. Leaflet tersebut bisa langsung diunduh (download) di halaman unduh. [ teks &
Menelisik Lebih Dalam Tentang Ular
Sabtu, 6 Februari 2010, bertempat di Pusat Pendidikan Koservasi Alam Bodogol (PPKAB), terlihat dua orang dengan dikelilingi peserta lainnya sedang berusaha menangkap ular Sanca Kembang/Batik (Phyton Reticulatus) dengan metode matador, yaitu orang pertama memegang ekor si ular sedangkan orang kedua memegang kain seperti matador untukmenangkap bagian kepala si ular.
Menjelajah Rumah Baru “Echi dan Septa”
Melepasliarkan kembali Owa Jawa ke habitat alaminya tidak semudah yang dibayangkan. Owa Jawa yang terbiasa hidup di dalam kandang sempit dan diberi makan sebagai hewan peliharaan tidak akan bisa bertahan hidup ketika dilepas ke alam liar walaupun itu merupakan habitat alaminya. Mereka tidak tahu buah dan daun apa saja yang bisa dimakan. Bagaimana cara bergerak yang lincah dan efektif dari cabang ke cabang (brakhiasi) untuk mencari makan. Bahkan ada Owa Jawa yang tidak bisa melakukan panggilan karena sejak kecil dipelihara manusia dan tidak pernah mendengar seperti apa Owa Jawa seharusnya bersuara.
Mengembangkan Perlindungan Hutan Berbasiskan Masyarakat
[caption id="attachment_1109" align="alignleft" width="120" caption=" "]
Fakta menunjukkan bahwa keberadaan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) tidak dapat dipisahkan dari masyarakat yang berada sekitarnya. Mereka adalah bagian atau unsur dari ekosistem TNGGP yang saling tergantung. Mereka akan menjaga keberadaan TNGGP apabila mereka bisa memahami tentang peranan TNGGP bagi kelangsungan kehidupannya. Mereka juga akan melestarikan TNGGP apabila mereka bisa mendapatkan manfaat, baik langsung maupun tidak langsung dari sumber daya alam dan lingkungan TNGGP. Tetapi sebaliknya mereka tidak akan peduli TNGGP apabila mereka tidak memahami tentang peranan TNGGP bagi kehidupan umat manusia termasuk mereka. Bahkan mereka akan merusak apabila mereka tidak mendapat manfaat dari keberadaan TNGGP.
Sharp Berpartisipasi Dalam Program Adopsi Pohon Di Sarongge
Sharp, sebagai salah satu raksasa produsen alat-alat elektronik di dunia telah turut serta berpartisipasi dalam rangka restorasi kawasan alih fungsi di Blok Sarongge Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dalam hal ini melalui PT. Sharp Electronic Indonesia menanam 500 batang pohon jenis-jenis endemik pada lahan seluas 1,25 ha. Penanaman dilakukan pada hari Rabu tanggal 22 April 2009, dengan jenis yang ditanam yaitu 250 batang pohon puspa (Schima walichii) dan 250 batang pohon manglid (Manglieta glauca).
In House Training PEH TNGGP
[caption id="attachment_1173" align="alignright" width="119" caption=" "][/caption]
Pengendali Ekosistem Hutan atau lebih dikenal dengan PEH merupakan salah satu jabatan fungsional yang ada di Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Hari Rabu, 15 April 2009 PEH di lingkup Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mengadakan in house training internet dan website.